Sabtu, 11 Desember 2010

ABOUT GPPB

A. LATAR BELAKANG
Beberapa tahun terakhir, Indonesia, yang merupakan sebuah negara berkembang, sedang serius dalam berbenah untuk membangun dan memperbaiki segala celah yang ada agar sejajar dengan negara maju. Pembangunan ini harus melibatkan semua aspek kehidupan masyarakat. Sesuai dengan salah satu tujuan Negara Indonesia yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945, yakni negara bertanggung-jawab untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, maka dari itu pendidikan menjadi salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam pembangunan nasional. Indonesia masih sangat memerlukan sumber daya manusia yang mampu menjadi insan-insan pembangun dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Sumber daya manusia yang handal dan terampil harus didukung oleh mutu pendidikan yang bagus, baik pendidikan formal maupun pendidikan non-formal.
Pada hakekatnya pendidikan adalah hak semua orang, akan tetapi sampai saat ini kita masih merasakan bahwa pendidikan itu hanyalah milik sebagian orang. Bahkan pemerintah, yang seharusnya menjadi pengatur kebijakan, masih bergelut di dalam menentukan arah pendidikan dan belum dapat sepenuhnya memajukan mutu pendidikan di Indonesia. Fakta membuktikan masalah pemerataan pendidikan menjadi sebuah ironi benang kusut di Indonesia. Contohnya, sampai saat ini sarana dan prasarana yang mendukung pendidikan masih sepenuhnya terorientasi di daerah perkotaan. Sehingga terlihat jelas terjadi kesenjangan antara perkotaan dan daerah. Suatu daerah perkotaan akan semakin maju sementara yang lainnya (daerah-daerah terpencil) hanya dapat jalan di tempat, bahkan cenderung mengalami kemunduran. Fakta lain yang bisa dilihat adalah ironisnya kebanggaan kita dalam bidangg pendidikan, ketika bisa membuat nama negara ini harum dan disegani dalam kompetisi olimpiade internasional, akan tetapi pelajar yang berhasil dalam ajang tersebut hanya berasal dari sekolah-sekolah tertentu saja. Fakta lain menyebutkan di Indonesia masih banyak anak jalanan yang masih belum mengecap pendidikan sama sekali. Padahal sudah sangat jelas kalau pendidikan itu adalah hak semua orang. Mahalnya biaya pendidikan juga tak luput menjadi penyebab yang membuat sebagian orang tidak dapat menikmati pendidikan.
Dalam area yang lebih mengerucut, ketimpangan ini juga masih terjadi di Bonapasogit. Bonapasogit adalah sebutan masyarakat setempat di wilayah Provinsi Sumatra Utara, untuk daerah yang wilayah teritorialnya terdiri dari Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Samosir, Kabupaten Dairi, dan Kabupaten Humbang Hasundutan. Kabupaten-kabupaten ini secara garis besar merupakan kabupaten yang menduduki peringkat rendah untuk kategori tingkat kemajuan dan pembangunan daerah kabupaten/kota di Sumatera Utara. Ketimpangan ini dapat dilihat dari kualitas dan kuantitas sarana-prasarana yang pada umumnya masih kurang memadai. Rendahnya mutu pendidikan di Bonapasogit juga dapat kita lihat dari jumlah siswa/i di bonapasogit yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Jumlah lulusan SMA-sederajat yang melanjut cenderung masih rendah jika dibandingkan daerah yang lain. Apabila hendak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi swasta masyarakat akan terbentur dengan masalah biaya, sementara jika ingin melanjutkan ke perguruan tinggi negeri cenderung terbentur dengan masalah informasi sehingga kalah bersaing dalam ujian yang terkait dengan hal tersebut. Rendahnya pengetahuan/informasi akan pentingnya pendidikan juga dapat menyebabkan motivasi diri yang rendah pada siswa/i Bonapasogit untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Paryasop sendiri merupakan organisasi alumni SMA Negeri 2 Balige Asrama Yayasan Soposurung. Saat ini Paryasop, yang memiliki anggota sekitar 750 orang, merupakan sebuah organisasi yang berpotensi mendukung pemerintah dalam upaya pencapaian tujuan negara, terutama dalam bidang pendidikan. Sebagai organisasi yang berbasis di dunia pendidikan, didukung oleh asas pentingnya pendidikan dalam sebuah masyarakat, dunia pendidikan menjadi sisi yang sangat tepat untuk menjadi fokus perhatian Paryasop. Anggota Paryasop yang tingkat pendidikannya di atas rata-rata tingkat pendidikan masyarakat pada umumnya sudah sepantasnya dapat mengambil bagian dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Atas dasar inilah Paryasop berniat melakukan sebuah program yang bermanfaat bagi dunia pendidikan di Indonesia pada umumnya dan di Bonapasogit pada khususnya. Melalui berbagai kegiatan yang dikemas dalam sebuah rangkaian acara bernama Gerakan Peduli Pendidikan Bonapasogit, Paryasop berharap kualitas pendidikan dapat ditingkatkan menjadi lebih baik. Kegiatan ini juga sangat diharapkan bisa menjadi sebuah momen yang meningkatkan mutu pendidikan sekaligus menggugah elemen masyarakat yang lain untuk turut serta berkarya di dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik.





B. TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin kami capai dalam melaksanakan kegiatan ini adalah:
• Meningkatkan wawasan siswa-siswi akan pendidikan yang sebenarnya dan pendidikan yang lebih tinggi dan memotivasi diri.
• Menumbuhkan semangat bersaing di kalangan pelajar bonapasogit dan memfasilitasi siswa-siswi dalam berlatih menghadapi ujian akhir ataupun ujian lainnya.
• Mengajak masyarakat dan pihak-pihak terkait agar lebih peduli dan berperan dalam meningkatkan pendidikan di Bonapasogit pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya. (menyesuaikan)
• Mewujudkan rasa kepedulian alumni Asrama Yayasan Soposurung kepada masyarakat Bonapasogit dan keinginan akan GPPB yang berkelanjutan.

C. SASARAN
Kegiatan ini akan ditujukan kepada pihak-pihak yang terlibat/berperan di dalam dunia pendidikan Bonapasogit antara lain siswa-siswi SMP dan SMA, guru, komite sekolah, dan pemerintah daerah setempat di lima kabupaten yaitu Toba Samosir, Samosir, Tapanuli Utara, Dairi, dan Humbang Hasundutan.
Sasaran utama adalah memotivasi siswa-siswi untuk melanjut ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, serta memfasilitasi siswa-siswi SMA akan segudang informasi seputar dunia perkuliahan. Hal ini dirasa amat penting, dengan pertimbangan bahwa tingkat SMA merupakan tingkatan yang kritis dalam menentukan pendidikan yang lebih tinggi. Siswa-siswi tingkat SMA sudah sewajarnya dibantu dan dibimbing dalam membuat keputusan akan kelanjutan pendidikannya. Selain itu kemampuan dari panitia, yang kebanyakan adalah mahasiswa, masih terbatas, dan sangat relevan bila dilakukan pada tingkat SMA, karena ingatan akan masa SMA masih lebih jernih dibandingkan masa-masa sebelumnya. Untuk hari-hari ke depan, panitia akan mencoba untuk menambah cakupan yang lebih luas mulai dari sektor formal pendidikan yaitu tingkat sekolah dasar, tingkat sekolah menengah pertama, tingkat sekolah menengah umum, dan sektor non formal pendidikan yaitu masyarakat. Perlu kami tegaskan disini bahwa masyarakat nantinya diharapkan dapat menjadi terpacu dan mau mengembangkan pendidikan, terutama pendidikan di daerah sekitarnya sendiri.



Siswa, guru, dan komite sekolah yang manjadi sasaran dan objek pelaksanaan kegiatan ini berasal dari beberapa SMA di lima kabupaten yang terdapat di wilayah Bonapasogit. SMA-SMA tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kabupaten Toba Samosir
1) SMA Bintang Timur Balige
2) SMA Handayani Balige
3) SMA Yapebudi Balige
4) SMA Negeri 1 Balige
5) SMA Negeri 2 Balige
6) SMA Negeri 1 Laguboti
7) SMA Negeri 1 Narumonda
8) SMA Parulian Porsea
9) SMA Negeri 1 Lumban Julu
10) SMA Negeri 1 Silaen
11) SMA Negeri 1 Habinsaran
2. Kabupaten Samosir
12) SMA Katolik St. Mikael
13) SMA HKBP Pangururan
14) SMA Negeri 1 Pangururan
15) SMA Negeri 2 Pangururan
16) SMA Negeri 1 Simanindo
17) SMA Negeri 1 Onanrunggu
3. Kabupaten Tapanuli Utara
18) SMA HKBP 1 Tarutung
19) SMA Negeri 1 Muara
20) SMA HKBP 2 Tarutung
21) SMA Santa Maria Tarutung
22) SMA Negeri 2 Siborong-borong
23) SMA Negeri 1 Tarutung
24) SMA Negeri 1 Sipoholon
25) SMA Negeri 1 Siborong-borong
4. Kabupaten Humbang Hasundutan
26) SMA Negeri 1 Dolok Sanggul
27) SMA Negeri 1 Pollung
28) SMA HKBP Dolok Sanggul
29) SMA Sisingamangaraja Dolok Sanggul


5. Kabupaten Dairi
30) SMA HKBP Sidikalang
31) SMA Santo Petrus Sidikalang
32) SMA Bukit Cahaya Sdikalang
33) SMA Negeri 1 Sidikalang
34) SMA Negeri 2 Sidikalang